Review Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak

Senin, 19 November 2018 | komentar


  
Marlina si Pembunuh  dalam empat babak film arahan sutradara Mouly Surya, sutradara bergaya feminis mampu menyedot perhatian khalayak dunia perfilman Indonesia.  film ini menjadi film Indonesia pertama yang menerima subsidi dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kebudayaan Prancis, sehingga film ini melalang buana berbagai festival di luar negeri dan 2019 akan masuk nominasi Oscar dan mewakili Indonesia.
Tokoh Marlina yang di perankan Marsha Timonthy begitu kuat karakternya, Ceritanya pun sangat fresh sangat berbeda dengan film kebanyakan saat itu yang diproduksi, Pemilihan daerah Sumba di NTT yang terkenal masyarakat masih kental kearifan lokalnya cukup menggairahkan, dengan mengkisahkan seorang janda  yang tinggal jauh dari keramaian  tapi memiliki kekayaan ternak yang berlimpah, anak mati suami di jadikan mumi, shot yang paling banyak di ambil adalah long shot tentu saja ini ada maknanya kalau tidak lain adalah untuk menampilkan alam sumba yang indah dan juga bisa termasuk daya tarik wisata apalagi film ini berkelana keluar negeri, bisa diramal Sumba akan kebanjiran wisatawan setelah film ini di tonton oleh orang mancanenagara. 
Semua pemain film ini adalah aktris dan aktor film sungguhan tidak ada yang mengambil orang Sumba asli sebagai pemain inti mungkin disini lah kurangnya. Di sisi lain film ini menampilkan sebuah ketimpangan sosial tentang sarana dan prasarana dimana orang di kota tidak mau lagi naik kendaraan umum, lebih mengutamakan kendaraan pribadi.  Di daerah timur sana malah kekurangan kendraan umum. Sound film ini sangat mengenakan telinga musiknya begitu pas dengan keadaan alam sekitarnya.
Cerita si Marilina yang awal langsung di datangi perampok begitu saja yang membuat Marlina terkejut dan dengan santai maling masuk dan memberitahu tujuanya dan akhirnya terjadilah penjarahan dan pemerkosaan, Marlina melawan dan membunuh Markus si maling dan merancuni temannya yang lain. Sampai Marlina kabur ke kota dengan kepala Markus bertemu temannya  novi, Marlina merasa bersalha dan mengatakan ke Novi dia mau pergi ke kantor polisi, setibanya truk banyak orang yang meminta Marlina turun tapi malah Marlina yang membuat mereka yang turun sampai perjalanan Marlina di kejar oleh kawan Markus yang belum mati dan Setiba di kantor polisi pun Marlina tak mau terlalu mengaku, dan akhirnya cuma laporan yah sekedar laporan polisi hanya sebatas megetik laporan tindakana lambat. Sampai akhirnya, Novi di tawan meminta Marlina balik kerumahnya dan terjadi lah pengulangan pemerkosaan, meracuni dan akhirnya membunuh.



Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Manusia Berpikir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger